Jejak Pengabdian KKN-T IPB di Desa Muara: Inovasi untuk Pembangunan Berkelanjutan
KKN-T IPB DI DESA MUARA
Pemdes
8/7/20252 min read
Selama 40 hari, dari 23 Juni hingga 1 Agustus 2025, delapan mahasiswa IPB University melaksanakan program Kuliah Kerja Nyata Tematik Inovasi (KKNT) di Desa Muara, Kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak. Mengangkat tema “Optimalisasi Potensi Lokal Melalui Pembangunan Berkelanjutan”, kegiatan ini hadir untuk membantu berbagai tantangan yang ada di desa pesisir tersebut. Melalui pendekatan kolaboratif dan partisipatif, sembilan program kerja berhasil dijalankan, menyasar aspek pendidikan, lingkungan, digitalisasi, hingga ekonomi lokal.
Program pertama yang dijalankan adalah Muara Mengajar, yang merupakan wadah bagi anak-anak usia 3–12 tahun untuk belajar dan juga mengembangkan kreativitas. Kegiatan belajar dilakukan dengan metode menyenangkan seperti bermain sambil belajar, kelas bahasa Inggris, agama, serta pendidikan moral dan mimpi masa depan. Anak-anak diajak menyusun dream board dan menempelkan handstamp di banner sebagai kenang-kenangan.
Sementara itu, dari sisi teknologi informasi, tim KKN menghadirkan Website Resmi Desa Muara dengan domain desamuara2005.id. Website ini dibangun menggunakan Hostinger dan dikelola secara mandiri oleh perangkat desa melalui pelatihan enam kali pertemuan. Situs ini berisi informasi desa, potensi wilayah, serta ruang aduan masyarakat.
Untuk meningkatkan kepedulian lingkungan, tim KKN-T IPB melaksanakan program Coastal Clean Up di Pantai Karang Seke. Kegiatan ini melibatkan warga, pelajar, dan relawan lokal untuk bersama-sama membersihkan area pantai dari sampah. Sebagai bentuk keberlanjutan, tong sampah dari bambu diletakkan di lokasi strategis untuk menjaga kebersihan pesisir.
Sebagai lanjutan dari upaya pelestarian lingkungan, mahasiswa juga mengadakan sosialisasi sekaligus demonstrasi cara membuat Ecoenzym dari limbah dapur rumah tangga. Program ini mengajarkan masyarakat cara memanfaatkan limbah dapur seperti buah dan sayur untuk diolah menjadi larutan serbaguna yang ramah lingkungan dan bisa digunakan sebagai pembersih, pupuk, hingga disinfektan alami.
Program CANDI (Canva Digital Innovation) menyasar santri Pondok Pesantren Fathi Qalbi. Melalui pelatihan desain grafis menggunakan Canva, santri belajar membuat poster dan konten visual untuk mendukung promosi pesantren dan produk lokal.
Setelah pelatihan desain, tim melanjutkan dengan Sosialisasi Budidaya Ikan Lele kepada pimpinan pondok. Edukasi ini bertujuan memanfaatkan lahan kosong di pesantren sebagai kolam budidaya yang bisa digunakan untuk pembelajaran keterampilan dan mendukung ketahanan pangan berbasis pesantren.
Transformasi UMKM: Digitalisasi, Legalitas Usaha, dan Inovasi Kemasan
Dalam rangka mendukung pengembangan usaha lokal, tim menginisiasi program UMKM Go Digital. Pelaku usaha dilatih membuat akun Shopee, mengambil foto produk, membuat katalog, dan memahami strategi pemasaran daring. Panduan digitalisasi juga disusun dalam bentuk booklet agar dapat digunakan jangka panjang.
Dalam rangka memperkuat legalitas usaha dan meningkatkan kepercayaan konsumen, tim KKN-T IPB memberikan pendampingan kepada pelaku UMKM dalam proses pembuatan Nomor Induk Berusaha (NIB) serta pengajuan sertifikasi halal melalui platform SiHalal. Pendampingan ini dilakukan secara menyeluruh, mulai dari pengumpulan dokumen hingga proses verifikasi, bekerja sama dengan Pendamping Proses Produk Halal (P3H).
Selain aspek legalitas, penguatan identitas visual produk juga menjadi fokus utama melalui program Labeling Kemasan UMKM. Dalam program ini, pelaku usaha dibimbing untuk merancang label produk yang menarik, informatif, dan sesuai dengan standar pemasaran. Salah satu UMKM yang didampingi adalah produsen bakso ikan, yang kini memiliki kemasan produk lebih profesional dan siap bersaing di pasar digital maupun konvensional.



Sembilan program kerja yang diinisiasi mahasiswa IPB bukan hanya menjadi wujud nyata pengabdian kepada masyarakat, tetapi juga sebuah perjalanan pembelajaran yang bermakna bersama warga Desa Muara. Melalui pendekatan yang inovatif, partisipatif, dan berlandaskan kebutuhan lokal, Desa Muara telah menjadi ruang tumbuh bagi kolaborasi, kreativitas, dan harapan.




Literasi dan Digitalisasi: Membuka Akses Ilmu dan Informasi Desa
Dari Pesisir Bersih hingga Pengolahan Limbah: Langkah Nyata untuk Lingkungan












Santri Berkarya, Pesantren Berdaya: Pelatihan Desain dan Budidaya Lele





